Agustus 2025 menjadi bulan penuh capaian bagi BSI UMKM Center. Dengan beragam program, pelatihan, dan kolaborasi di berbagai kota, BSI terus menunjukkan komitmennya mendampingi UMKM agar semakin naik kelas, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Awal bulan ini, BSI berhasil meraih Financial Literacy Award 2025 yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BSI dinobatkan sebagai Pemenang Kategori PUJK Syariah dengan Program Literasi Keuangan Terbaik melalui berbagai program literasi yang diinisiasi oleh BSI UMKM Center dan Inkubator Bisnis UMKM.
Penghargaan ini merupakan bukti nyata konsistensi BSI dalam menghadirkan edukasi keuangan yang mudah dipahami dan bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya pelaku UMKM.
BSI UMKM Center Makassar aktif mendampingi UMKM melalui berbagai program praktis. Salah satunya adalah pojok konsultasi usaha yang rutin digelar, mencakup proses legalitas usaha seperti NIB, PIRT, hingga branding produk. Beberapa UMKM binaan yang telah berhasil dibantu antara lain Dapur Andits, Keripik Keladi Bu Lin, Barakka, dan Abon Putri.
Tidak hanya berhenti pada tahap legalitas, pendampingan juga menyasar aspek pemasaran melalui business matching dan penyelesaian kendala transaksi. Hal ini memastikan UMKM tidak hanya bisa berdiri secara legal, tetapi juga mampu mengakses pasar dengan lebih percaya diri.
Kolaborasi strategis pun terjalin dengan berbagai pihak. Misalnya, BSI UMKM Center Makassar menggandeng Kemenkumham Sulawesi Selatan untuk sosialisasi HAKI kepada lebih dari 100 UMKM, sehingga para pelaku usaha semakin memahami pentingnya perlindungan kekayaan intelektual. Apresiasi pun diberikan kepada UMKM binaan yang konsisten menjual produk asli tanpa melanggar hak cipta.
Selain itu, keikutsertaan pada Lokamodal Expo dan peran sebagai tuan rumah Entrepreneur Hub Finance Sulawesi Selatan 2025 menjadi bukti nyata bahwa BSI UMKM Center Makassar bukan hanya ruang konsultasi, tetapi juga jembatan untuk memperluas jejaring bisnis UMKM hingga tingkat nasional.
BSI UMKM Center Surabaya hadir dengan berbagai kegiatan yang berfokus pada inovasi dan pendampingan berkelanjutan. Salah satu program unggulan adalah Inkubator Barto and Friends Batch 19–21 yang menghadirkan topik-topik krusial seperti kemasan produk, branding, copywriting, hingga cyber security. Ratusan peserta mengikuti dengan antusias, menunjukkan betapa pentingnya peningkatan kapasitas di era digital.
Di sisi kolaborasi, Surabaya menjadi pusat sinergi dengan komunitas dan perusahaan besar. Kegiatan Kolaborasa Goes to Surabaya bersama PT Lautan Natural Krimerindo, misalnya, berhasil mengedukasi lebih dari 100 UMKM tentang pentingnya legalitas usaha serta peluang program binaan.
Surabaya juga memfasilitasi pelatihan-pelatihan kreatif seperti open PO, hipnoselling, hipnoself, hingga workshop parfum yang diselenggarakan komunitas UMKM lokal. Program ini memberi ruang bagi pelaku usaha untuk tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis, tetapi juga membangun mentalitas wirausaha yang tangguh.
Paruh akhir Agustus, BSI UMKM Center Surabaya semakin memperkuat jejaring melalui acara Baking Demo bersama IPEMI dan Bola Deli, pelatihan kewirausahaan ASN, hingga mentoring bisnis oleh TDA Entrepreneur Community dan Rumah UMKM. Semua kegiatan ini menunjukkan bagaimana Surabaya terus menjadi motor penggerak UMKM yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan pasar.
Di Aceh, BSI UMKM Center memantapkan perannya sebagai pusat kolaborasi dengan melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas, hingga sektor swasta. Pada awal Agustus, BSI UMKM Center Aceh dipercaya menjadi narasumber dalam pelatihan kemasan produk oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Besar. Kegiatan ini sekaligus membuka ruang diskusi mengenai pembiayaan KUR yang sangat relevan bagi pelaku usaha.
Sinergi dengan berbagai pihak semakin meluas. Bersama BEM Universitas Syiah Kuala, BSI UMKM Center mendorong pengembangan ekonomi kreatif mahasiswa. Kolaborasi dengan ASTINDO bahkan menargetkan pengembangan pusat souvenir wisata di Aceh. Tak ketinggalan, kemitraan dengan BPVP melahirkan program pelatihan berbasis modul ILO serta On Job Training bagi peserta didik.
Pada paruh akhir bulan, BSI UMKM Center Aceh menggelar pelatihan Training of Beneficiaries – Gender Entrepreneurship Together (GET Ahead) bersama BPVP Banda Aceh dan ILO. Materi yang disampaikan meliputi strategi pemasaran, manajemen diri, hingga keterampilan teknis seperti perhitungan HPP dan pembukuan.
Momentum penting ditandai dengan kunjungan Direktur Utama BSI, Bapak Anggoro Eko Cahyo, yang meresmikan Rumah Quran BSI sekaligus menyaksikan display produk UMKM binaan. Hal ini menjadi simbol sinergi spiritual dan ekonomi yang saling melengkapi.
Dengan berbagai capaian ini, Aceh semakin menegaskan diri sebagai model sinergi pentahelix untuk penguatan UMKM di daerah.
Yogyakarta menjadi saksi bagaimana kolaborasi bisa melahirkan akselerasi UMKM. Awal Agustus, BSI UMKM Center Yogyakarta menggelar berbagai workshop seperti Katalog Digital, pencatatan keuangan dengan Siapik, dan pembuatan mikrosite “Satu Link Seribu Peluang”. Program ini memberi bekal nyata bagi UMKM untuk memperluas jangkauan digital mereka.
Sinergi juga terjalin dengan Pengadilan Agama melalui MoU pemberdayaan masyarakat pasca perceraian akibat faktor ekonomi, serta integrasi mata kuliah kewirausahaan dengan vokasi UGM. Hal ini memperlihatkan peran BSI UMKM Center yang tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga aspek sosial dan pendidikan.
Pada paruh akhir Agustus, Yogyakarta semakin sibuk dengan keikutsertaan dalam acara Rancang Bisnis UMKM & CEO Talk di Hotel Satya Graha. Di sana, BSI berhasil memperluas jejaring dengan membuka tabungan bisnis, cicil emas, serta memperkenalkan produk BSI kepada pelaku usaha.
Kolaborasi kreatif juga terlihat dalam keterlibatan dengan komunitas Maswira Bantul, hingga menjalin komunikasi dengan Setiawan Tiada Tara, komedian sekaligus narasumber TVRI yang tertarik untuk bekerja sama dalam pengembangan UMKM.
Tidak kalah penting, kegiatan bersama IBI ATK Yogyakarta memberikan edukasi tentang legalitas usaha, manajemen SDM, dan laporan keuangan, yang diikuti dengan pembukaan rekening BSI dan pendaftaran tabungan haji.
Rangkaian kegiatan ini mempertegas Yogyakarta sebagai pusat kurasi, konsultasi, dan kolaborasi, yang mampu mendorong UMKM untuk naik kelas dengan pendekatan kreatif dan solutif.
Selain aktivitas di daerah, BSI juga aktif hadir di ajang nasional. Pada Business Matching bersama KNEKS, BSI memfasilitasi lebih dari 20 nasabah mikro dan SME melalui platform digital business matching.
Di Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025, BSI menegaskan komitmennya dalam mendukung UMKM berkelanjutan dengan menghadirkan business matching, booth edukasi, hingga simbolis pembiayaan hijau yang didukung langsung oleh jajaran direksi dan komisaris BSI.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, BSI UMKM Center terus berperan sebagai katalis bagi UMKM untuk naik kelas. Dari Makassar, Surabaya, Aceh, hingga Yogyakarta, setiap kegiatan menunjukkan langkah nyata dalam mendampingi pelaku usaha agar semakin tangguh, berdaya saing, dan mampu menjadi tulang punggung perekonomian bangsa.
Bersama UMKM, mari wujudkan ekonomi inklusif dan berkelanjutan untuk Indonesia yang lebih baik.